KARENA KAU HARUS MALUKU UNTUK MENCINTAI KU
Pagi ketika aku bangun, ketika pintu terbuka, jendela terbuka, aku masih tekun merinduimu. Sesederhana ini mengenang senyummu yang begitu sunyi, atau matamu yang begitu cahaya. Seperti mengenang petaka yang datang beriringan membawa luka yang sungguh berduka. Sebisu ini aku bisa menunggu keributan yang begitu cinta. Atas segala yang terbentuk oleh aksara, kau adalah rasa yang tak dikalahkan oleh hujan atau apapun didunia ini. Pemenang dari semua pemilik kata dan puisi, satu dari jutaan anak Tuhan yang begitu ingin aku miliki. Nona, Yogyakarta sungguh tak mengenal sepi. diindahnya rangkaian angkasa berterbangan banyak bunga-bunga api. Orang-orang ramai berterimakasih untuk para leluhur Yunani, tapi aku masih tersudut seorang diri sembari hatiku sembunyi dihalimuli. Kapan-kapan kau harus mengunjungi Maluku;rumahku ! Akan ku perkenalkan pada dewa-dewa Cinta dipuncak hitu. Pada leluhurku yang begitu manis ketika berucap mantra dari dalam jantung pulau Ibu. Menghirup rom...